“Rutinitas sebelum tidur bisa membantu Anda memperbaiki pola tidur. Pemilihan kasur yang tepat juga bisa berpengaruh pada pola dan kualitas tidur Anda.”

Untuk menjaga kesehatan tidak cukup hanya dengan makan makanan yang bergizi seimbang saja, Anda juga harus menjaga pola tidur. Pola tidur yang berantakan bisa menurunkan sistem imun dan membuat Anda mudah sakit.[1] Oleh karenanya, Anda harus tahu cara memperbaiki pola tidur agar mendapatkan tidur berkualitas.

Dampak Kesehatan dari Pola Tidur yang Salah dan Berkepanjangan 

Pola tidur merupakan kebiasaan waktu tidur, mulai dari jam mulai tidur sampai bangun. Di dalamnya juga mencakup frekuensi tidur dan kenyamanan atau kualitas tidur.[2]

Pola tidur juga mempengaruhi irama sirkadian atau jam biologis tubuh. Ketika pola tidur Anda berantakan maka jam biologis Anda pun akan berubah.

Jam biologis sendiri merupakan cara alami tubuh untuk merespon segala pola aktivitas dan istirahat makhluk hidup termasuk manusia. Setiap orang mempunyai jam biologis yang berbeda-beda tergantung dari aktivitas dan kebiasaannya.[3]

Pola tidur yang berantakan bisa mempengaruhi kesehatan Anda. Sistem imun tubuh Anda bisa menurun dan akibatnya Anda akan lebih mudah sakit. Selain itu, daya ingat juga bisa menurun. Oleh karenanya, Anda harus mempunyai pola tidur yang baik dan teratur.

Idealnya orang dewasa membutuhkan waktu 7-9 jam untuk tidur atau istirahat. Waktu tidur ini bisa Anda bagi menjadi 7-8 jam tidur malam dan 30 menit tidur siang.[4] Jika pola tidur ini berubah, Anda harus memperbaikinya.

Cara Memperbaiki Pola Tidur untuk Kesehatan Tubuh

Adapun cara memperbaiki pola tidur untuk kesehatan tubuh yaitu: 

1. Hindari Main Ponsel Sebelum Tidur

Salah satu cara memperbaiki jam tidur adalah dengan menghindari main ponsel sebelum tidur.

Memainkan ponsel sebelum tidur bisa mengganggu kualitas tidur Anda. Jam tidur Anda bisa berubah karena terlalu asyik main ponsel sampai lupa waktu. Selain itu, cahaya dari ponsel juga bisa menghambat produksi hormon melatonin yang memicu Anda untuk sulit tidur.

Oleh karenanya, sebaiknya letakkan ponsel jauh dari jangkauan Anda selama tidur. Anda bisa menggunakan mode silent ketika akan tidur agar tidak terganggu.

2. Rutin Berolahraga

Olahraga juga bisa membantu Anda untuk memperbaiki pola tidur. Dengan olahraga yang rutin produksi hormon melatonin akan kembali lancar. Hal ini akan membuat Anda menjadi lebih mudah untuk tidur.

Namun, hindari untuk melakukan olahraga mendekati jam tidur. Anda bisa olahraga di pagi atau sore hari selama 30 menit minimal 5 kali dalam seminggu.

3. Meditasi Sebelum Tidur

Cara mengembalikan jam tidur yang selanjutnya adalah dengan melakukan meditasi sebelum tidur. Meditasi merupakan salah satu cara untuk membuat badan menjadi rileks. Ketika tubuh rileks maka hormon melatonin dalam tubuh bisa diproduksi dengan maksimal.

Meditasi ini bisa Anda lakukan dengan cara duduk ataupun sambil tiduran. Atur posisi senyaman mungkin lalu pejamkan mata Anda. Tarik napas dengan perlahan lalu tahan dan buang juga dengan perlahan. Fokuskan pikiran Anda pada pengambilan napas yang Anda lakukan.

Cukup 5-10 menit meditasi, kantuk akan segera menyerang. Anda pun bisa tidur dengan nyenyak.

4. Atur Kamar Tidur Senyaman Mungkin

Mengatur kamar tidur senyaman mungkin adalah salah satu cara untuk memperbaiki pola tidur Anda. Anda bisa mengatur cahaya sebelum tidur, seperti mematikan lampunya. Jika Anda tidak bisa tidur dalam keadaan gelap, gantilah lampu kamar menjadi lampu redup sebelum tidur.

Anda juga bisa memasang humidifier sebelum tidur. Gunakan aromaterapi yang bisa menenangkan. Pastikan juga suhu ruangan dingin dan tidak terlalu panas agar Anda bisa tidur lebih nyaman.

5. Atur Jam Tidur Siang

Salah satu penyebab jam tidur berantakan adalah tidur siang yang terlalu lama. Waktu ideal tidur siang hanyalah 30 menit saja. Jika Anda tidur siang lebih dari waktu ini maka bisa menyebabkan resiko sulit tidur di malam  hari.

Selain itu, hindari tidur siang menjelang sore. Karena waktu tidur siang yang mendekati malam justru akan membuat pola tidur menjadi berantakan. Anda bisa tidur antara pukul 1 sampai 2 siang selama 20-30 menit saja.

6. Buat Rutinitas sebelum Tidur

Agar Anda bisa memperbaiki pola tidur, Anda bisa membuat rutinitas sebelum tidur. Rutinitas sebelum tidur ini bisa, seperti gosok gigi, cuci kaki, dan melakukan meditasi.

Biasakan untuk menerapkan rutinitas ini sebelum tidur. Jika rutinitas ini sudah Anda jalankan maka tubuh dengan sendirinya akan meresponnya. Tubuh akan lebih cepat tidur setelah Anda melakukan rutinitas tidur.

7. Perhatikan Asupan Makanan dan Minuman sebelum Tidur

Makanan dan minuman sebelum tidur juga berpengaruh terhadap pola tidur. Hindari makan dan minum yang banyak mengandung kafein karena ini membuat Anda sulit untuk tidur.

8. Gunakan Kasur yang Nyaman

Cara mengatur pola tidur yang terakhir adalah dengan memilih untuk menggunakan kasur yang nyaman. Kasur yang nyaman sangat berpengaruh pada kualitas tidur. Kualitas tidur akan membaik jika Anda tidur di tempat tidur yang nyaman.

Jika Anda menginginkan tidur yang benar-benar nyaman dan berkualitas, tidak ada pilihan yang lebih baik daripada cloud mattress dari Domibed. Kasur ini telah ditingkatkan dengan teknologi 5 zones memory foam yang menjadikannya jauh lebih empuk daripada merek kasur lainnya. 

Kelebihan luar biasa dari memory foam ini adalah kemampuannya untuk beradaptasi dengan panas tubuh dan tekanan tubuh saat Anda tidur, yang pada gilirannya membuat pola tidur Anda menjadi lebih baik.

Pernahkah Anda mendengar tentang pillow talk? Pillow talk adalah obrolan bersama dengan pasangan yang dilakukan di atas ranjang. Kebiasaan mengobrol sebelum tidur dengan pasangan ini ternyata sangat baik manfaatnya untuk keharmonisan rumah tangga.

Apakah pillow talk artinya hanya mengobrol biasa saja sebelum tidur? Lalu, apa manfaatnya rutin melakukan pillow talk bersama dengan pasangan? Yuk simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Pengertian Pillow Talk

Banyak yang mengira pillow talk hanyalah obrolan di atas ranjang sebelum ataupun sesudah berhubungan intim padahal arti pillow talk bukan hanya sekedar itu saja. Karena inti dari pillow talk adalah menjalin komunikasi dengan pasangan untuk mempererat hubungan.

Pillow talk dilakukan di atas ranjang sambil berpelukan bersama dengan pasangan. Menurut Allan Wegner, seorang terapis pernikahan dan keluarga menyebutkan, pillow talk merupakan percakapan intim tanpa jarak dengan pasangan.[1]

Percakapan yang terjadi selama pillow talk, tidak ada kontak mata, yang ada hanyalah sentuhan dan terus saling berbicara. Cara komunikasi ini dianggap berhasil untuk mendekatkan emosional pasangan.

Selain itu, cara komunikasi ini juga sudah pasti terjadi sangat natural. Pasalnya tidak ada tatapan mata yang mungkin membuat pasangan menjadi grogi atau merasa terintimidasi. Dengan demikian Anda bisa berbicara bebas meluapkan dan mencurahkan emosi dan kasih sayang tanpa batas kepada pasangan.

Pillow talk memang bagus dilakukan sebelum ataupun sesudah berhubungan intim. Cara ini bisa membangun chemistry dan bisa meningkatkan kepuasaan pasangan.

Namun, pillow talk tidak harus selalu berkaitan dengan berhubungan intim, ngobrol santai sebelum tidur di malam hari juga bisa menjadi waktu yang tepat untuk pillow talk. Tidak hanya malam, siang hari pun ketika Anda dan pasangan mempunyai waktu luang bisa melakukan pillow talk sambil bersantai.

Pentingnya Pillow Talk bagi Pasangan

Melakukan pillow talk bersama dengan pasangan sangatlah penting. Dengan pillow talk Anda bisa berkomunikasi dan saling menguatkan hubungan emosional. Selain itu, ada beberapa manfaat pillow talk untuk pasangan yang harus Anda ketahui.

1. Membangun Ikatan Emosional dengan Pasangan

Manfaat melakukan pillow talk yang pertama adalah bisa membangun ikatan emosional. Ketika mengobrol di atas kasur bersama pasangan, Anda bisa mengungkapkan rasa cinta dengan gesture ataupun sentuhan. Hal ini bisa membuat Anda dan pasangan lebih dekat satu sama lain.

2. Meluruskan Masalah atau Kesalahpahaman

Anda juga bisa memanfaatkan rutinitas pillow talk untuk meluruskan masalah atau kesalahpahaman yang terjadi. Berbicara sambil tiduran dan saling memeluk bisa meredam emosi marah. Anda dan pasangan bisa saling berkomunikasi dengan kepala dingin dan menyelesaikan kesalahpahaman yang terjadi.

3. Meningkatkan Hormon Kebahagiaan

Pillow talk sebelum tidur juga bisa memicu peningkatan produksi hormon kebahagiaan yaitu hormon oksitosin. Meningkatnya hormon ini bisa membuat Anda dan pasangan mengalami gairah cinta dan kebahagiaan.

Salah satu cara meningkatkannya adalah dengan cara berpelukan dan melakukan pendekatan intim.[2]

4. Mempererat Hubungan

Sudah pasti, manfaat melakukan pillow talk adalah bisa mempererat hubungan, apalagi jika Anda melakukan secara rutin. Hubungan Anda dengan pasangan bisa semakin erat karena seringnya berkomunikasi secara intim dan romantis.

Cara Membuat Pillow Talk dengan Pasangan Lebih Hangat

Cara melakukan pillow talk sebenarnya sangat sederhana, Anda hanya perlu waktu untuk tiduran bersama dengan pasangan. Ketika melakukan pillow talk, usahakan semua gadget berada jauh dari jangkauan. Hal ini perlu Anda lakukan agar obrolan Anda tidak terganggu dengan gadget.

Mulailah untuk pillow talk dengan saling memeluk. Anda bisa memulai obrolan dengan topik yang santai. Ada banyak pilihan topik obrolan saat pillow talk yang bisa Anda gunakan, seperti:

  1. Bercerita tentang aktivitas keseharian atau kejadian selama Anda dan pasangan sedang bekerja.
  2. Bahas tentang impian masa depan yang ingin Anda capai bersama.
  3. Mengingat kembali masa-masa pacaran.
  4. Mengungkapkan hal yang membuat Anda dan pasangan bisa saling mencintai.
  5. Jika masih ada masalah, cobalah bicarakan masalah tersebut dan cari solusi bersama.
  6. Sharing tentang hal-hal positif dan berikan sentuhan agar pasangan menjadi lebih nyaman dan merasa percaya diri.

Selama pillow talk, hindarilah untuk membicarakan hal-hal yang bersifat menyinggung pasangan. Anda tidak perlu mengungkit kesalahan masa lalunya yang sudah lama. Fokuskan hanya untuk saling berbagai kemesraan dan membahas masa depan.

Untuk mendapatkan pillow talk yang hangat, tidak hanya topik obrolannya saja yang harus Anda perhatikan. Kasur dan bantal yang Anda gunakan juga harus yang nyaman.

Rekomendasi Produk Domibed Agar Pillow Talk dengan Pasangan Lebih Hangat

Agar pillow talk dengan pasangan semakin hangat, Domi memory cloud pillow tidak hanya menjadi bantal tidur yang inovatif tetapi juga teman setia untuk momen bercengkrama bersama yang intim. Bantal ini menghadirkan kenyamanan luar biasa berkat bahan proprietary blend memory foam yang terinfus dengan gel dan campuran serat microfiber, serta tingkat keempukan yang dapat disesuaikan, mulai dari Soft, Medium, hingga Firm.

Selain dengan bantal akan lebih baik jika ditemani oleh bliss mattress dari Domibed. Kasur ini terbuat dari bahan yang lembut dengan tingkat keempukan medium. Domibed menggunakan Hypoallergenic Natural Latex yang membuat kasur tidak akan panas.

Dengan kehadiran bliss mattress dan memory cloud pillow dari Domi, tidur yang nyenyak dan momen berbagi cerita yang intim bersama pasangan akan menjadi suatu kesempurnaan bagi Anda dan pasangan. Kedua produk ini adalah pilihan yang ideal untuk menjaga kualitas tidur dan menghadirkan pengalaman berharga dalam hubungan dengan pasangan.

Setelah tahu pillow talk adalah salah satu kunci keharmonisan hubungan, jadi mulai kapan Anda dan pasangan akan melakukannya?

“Posisi tidur untuk penderita skoliosis harus diperhatikan. Selain bisa membantu memperbaiki postur tubuh, posisi tidur yang nyaman juga bisa meningkatkan kualitas tidur.”

Bagaimana posisi tidur untuk penderita skoliosis? Apakah ada pantangan posisi tidur?

Skoliosis merupakan salah satu kelainan pembengkokan pada tulang. Siapa saja bisa mengalami ini, namun yang paling rentang adalah anak usia remaja.[1]

Penderita skoliosis seringkali mengeluhkan posisi tidur yang kurang nyaman. Karena posisi tidur yang kurang nyaman ini membuat kualitas tidurnya menjadi kurang baik. Anda penderita skoliosis harus memilih posisi tidur yang tepat jika ingin mendapatkan tidur yang nyaman.

Oleh karenanya, di sini akan dibahas posisi tidur apa saja yang tepat untuk penderita skoliosis. Selain itu, Anda juga akan mendapatkan informasi lengkap tentang skoliosis hanya di sini.

Mengenal Pengertian dan Penyebab Skoliosis

Sebelum membahas posisi tidur yang tepat untuk penderita skoliosis, Anda harus tahu apa itu skoliosis itu. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, skoliosis adalah pembengkokan tulang belakang. Bentuk tulang belakang penderita skoliosis tidak normal, cenderung membentuk seperti huruf C atau S.

Skoliosis terjadi ketika ujung bawah tulang punggung mengalami pembengkokan ke kiri atau ke kanan.[2] Pembengkokan ini membuat tulang punggung tidak sesuai dengan bentuk normalnya. Tingkat keparahan skoliosis berbeda-beda, tergantung dari derajat kelengkungan atau bengkoknya tulang.

Penyebab skoliosis sangat beragam, mulai dari cedera, kelainan tulang atau otot, dan lainnya. Namun, 80% penyebab dari skoliosis masih belum dapat diidentifikasi.[3]

Perbedaan Skoliosis, Kifosis, dan Lordosis

Kelainan tulang belakang tidak hanya skoliosis saja, ada lordosis dan kifosis. Ketiganya, sama-sama kelainan tulang belakang yang menyebabkan postur tubuh menjadi tidak normal.

Namun, ketiganya mempunyai perbedaan mendasar. Berikut ini adalah perbedaan skoliosis, kifosis, dan lordosis yang wajib Anda ketahui.

SkoliosisKifosisLordosis
Lengkung TulangKe kiri atau ke kananBungkuk ke depanBungkuk ke depan
Postur TubuhPunggung membentuk seperti huruf C atau SPunggung membungkuk ke depanPunggung membungkuk ke depan dan bagian perut menonjol ke depan
Pusat Rasa Nyeri PunggungPunggung sampai dada, terkadang menimbulkan sesak napasPunggung bagian tengah sampai ke tengkukPunggung bawah sampai leher
Gejala yang MunculTinggi bahu tidak sama, sering sesak nafas, muncul benjolan di dada.Kepala lebih condong ke depan, bungkuk ke depan ketika berjalan.Gangguan pada kandung kemih, tulang belikat lebih menonjol ke depan.

Posisi Tidur untuk Penderita Skoliosis

Posisi Tidur untuk Penderita Skoliosis

Apakah skoliosis bisa disembuhkan? Tentu saja bisa, salah satu cara menyembuhkan skoliosis adalah dengan melakukan fisioterapi.[4] Selain melalui fisioterapi, Anda juga bisa membantunya dengan posisi tidur yang tepat.

Selain memberikan rasa nyaman, posisi tidur juga bisa membantu proses terapi penyembuhan skoliosis. Berikut ini adalah rekomendasi posisi tidur skoliosis.

1. Terlentang

Rekomendasi posisi tidur ternyaman untuk penderita skoliosis adalah tidur telentang. Dengan tidur telentang semua punggung akan ditopang secara merata di atas kasur. Sehingga tidak akan ada tekanan yang berlebih pada salah satu bagian tubuh.

Tidur telentang juga bisa membantu mencegah posisi tulang belakang melengkung ke depan maupun ke belakang. Jadi, Anda juga bisa terhindar dari hiperkifosis.

2. Miring ke Kanan atau Kiri

Posisi tidur miring ke kanan ataupun ke kiri juga merupakan posisi tidur recommended untuk penderita skoliosis. Anda bisa tidur miring ke kiri jika tulang belakang Anda cenderung bengkok ke kiri. Begitu juga sebaliknya, jika skoliosis Anda cenderung miring ke kanan, Anda bisa tidur miring  ke kanan.

Dengan posisi miring ini, tulang belakang Anda akan tetap netral. Selain itu, tidur miring juga bagus untuk mencegah dan mengatasi sleep apnea atau tidur mendengkur.

Hal yang Perlu Diperhatikan saat Tidur untuk Penderita Skoliosis

Selain posisi tidur, penderita skoliosis juga harus memperhatikan beberapa hal berikut ini agar tidur semakin nyaman.

1. Suasana Ruang Tidur

Pastikan suasana ruang tidur Anda redup dan tidak terlalu terang. Ruangan yang redup akan membuat Anda menjadi lebih rileks sehingga kualitas tidur pun menjadi lebih baik.

Selain itu, Anda juga harus menjaga ruangan agar tetap lembab dan sejuk. Anda bisa menggunakan humidifier dengan aroma lavender untuk menjaga kelembaban ruang tidur.

Hindari juga menggunakan gadget atau perangkat elektronik lainnya sebelum tidur. Letakkan gadget kamu jauh dari tempat tidur minimal 10 menit sebelum tidur. Dengan demikian Anda bisa mendapatkan kualitas tidur yang baik.

2. Pemilihan Kasur dan Bantal

Penderita skoliosis juga harus memperhatikan pemilihan kasur dan bantalnya. Pilihlah kasur dan bantal dengan tingkat kekerasan yang sedang.

Hindari menggunakan kasur yang terlalu lembut atau terlalu keras. Pastikan kasur bisa menopang punggung secara maksimal.

Rekomendasi kasur terbaik untuk penderita skoliosis adalah cloud mattress dari Domibed. Kasur ini dirancang dengan menggunakan high density quantum base foam yang bisa menopang punggung dengan sempurna.

Salah satu keunggulan utama dari cloud mattress adalah penggunaan bahan “memory foam” nya yang mampu mengikuti bentuk tubuh Anda dengan sempurna ketika tidur dengan posisi menyamping.

Selain itu, untuk Anda yang lebih suka tidur dalam posisi terlentang, pilihan yang sangat sesuai adalah kasur mate mattress yang dirancang secara khusus dengan fungsi ortopedi untuk memberikan dukungan luar biasa bagi tulang belakang Anda. Kasur ini adalah pilihan yang sempurna, terutama bagi mereka yang sering mengalami masalah sakit punggung.

Walaupun sepele, posisi tidur untuk penderita skoliosis memang harus diperhatikan. Salah pilih posisi tidur bisa membuat skoliosis semakin parah dan membuat punggung menjadi lebih nyeri. Pastikan kamu juga pilih kasur dan bantal yang tepat agar tidur semakin nyaman bersama Domibed.

“Tidur pakai headset bisa menimbulkan bahaya serius pada kesehatan pendengaran. Iritasi dan penurunan pendengaran menjadi salah satu akibat terlalu lama memakai headset saat tidur.”

Terbiasa tidur pakai headset untuk mendengarkan musik? Waspada karena ada bahaya yang mengintai kesehatan pendengaran Anda.

Mendengarkan musik sebelum tidur memang bagus untuk membantu relaksasi dan membuat tidur lebih nyaman.[1] Namun, jika Anda mendengarkannya melalui headset bisa menimbulkan berbagai resiko kesehatan, terutama kesehatan pendengaran.

Apa saja resiko kesehatan akibat tidur menggunakan headset? Apakah ada cara aman menggunakan headset ketika tidur? Yuk simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Resiko Kesehatan Akibat Tidur Pakai Headset

Ada beberapa bahaya pakai headset saat tidur yang sangat jarang disadari, berikut ini adalah resiko kesehatan akibat sering tidur menggunakan headset.

1. Kotoran Telinga Tertimbun Terlalu Dalam

Bahaya yang pertama adalah kotoran telinga menjadi tertimbun terlalu dalam. Ketika Anda menggunakan headset sambil tidur dan dalam jangka waktu yang lama maka kotoran akan terdorong ke dalam. Apalagi sirkulasi udara dalam telinga juga terhambat, sehingga membuat kotoran semakin masuk ke dalam.

Kotoran telinga yang terlalu masuk ke dalam bisa membuat penurunan gangguan pendengaran. Selain itu, kotoran juga akan lebih sulit dibersihkan.

2. Otitis Eksterna

Gangguan kesehatan telinga karena headset salah satunya adalah otitis eksterna. Otitis eksterna adalah iritasi saluran telinga yang menghubungkan telinga luar dan telinga tengah atau gendang telinga.[2]

Infeksi ini sering terjadi pada atlet renang, namun Anda yang sering menggunakan headset juga beresiko mengalaminya. Pasalnya headset akan menekan telinga, tekanan yang terlalu lama bisa menyebabkan infeksi.

3. Telinga Mengalami Cedera Serius

Menggunakan headset saat tidur juga bisa menyebabkan cedera serius pada telinga. Ketika Anda tidur secara tidak sadar Anda akan melakukan gerakan yang bisa membuat posisi headset tertekan ke dalam. Tekanan ini akan menimbulkan iritasi dan rasa nyeri sehingga membuat telinga menjadi cedera.

Apalagi jika volume yang Anda gunakan terlalu keras, ini bisa merusak gendang telinga. Anda bisa mengalami tuli atau penurunan pendengaran.

4. Leher Tercekik Kabel Headset

Akibat pakai headset saat tidur yang mungkin tidak disadari adalah leher bisa tercekik kabel headset. Ketika tidur Anda pasti akan melakukan banyak gerakan tidak sadar.

Gerakan-gerakan inilah yang bisa membuat Anda tercekik kabel headset. Walaupun kabel headset tidak besar tapi jika tercekik terlalu lama juga bisa mengganggu pernapasan Anda.

5. Nekrosis

Nekrosis adalah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kematian jaringan.[3] Kematian jaringan bisa terjadi di mana saja termasuk di telinga. Jika hal ini terjadi di telinga maka jaringan yang ada di sekitarnya pun akan rusak.

Karena jaringannya rusak, Anda pun akan mengalami kehilangan pendengaran. Nekrosis bisa terjadi di telinga karena pemakaian headset yang tidak pas dan terlalu lama. Karena hal ini jaringan di lubang telinga bisa rusak dan menimbulkan nekrosis.

6. Resiko Stres Meningkat

Salah satu tujuan utama Anda mendengarkan musik dengan headset saat tidur adalah agar mengurangi stres, bukan? Justru menggunakan headset terlalu lama sambil mendengarkan musik bisa meningkatkan resiko stres.

Pasalnya sel otak yang harusnya beristirahat akan terus dipaksa bekerja mendengarkan musik. Walaupun Anda tertidur musik yang terus beralun membuat sel otak terus terjaga. Akibatnya secara tidak langsung Anda membuat otak tidak rileks dan akibatnya stres bisa meningkat.

Hal ini juga bisa membuat kualitas tidur Anda terganggu. Anda menjadi kurang nyenyak tidurnya.

Tips Aman Memakai Headset saat Tidur

Anda yang belum bisa lepas headset ketika tidur harus lebih berhati-hati agar terhindar dari bahaya menggunakan headset. Ada beberapa cara aman pakai headset saat tidur yang bisa Anda praktekkan, yaitu:

1. Pastikan Posisi Headset Nyaman

Agar tetap aman, sebaiknya pakailah headset dengan bantalan yang empuk. Pastikan jika posisi headset sudah nyaman ketika Anda tiduran. Anda juga bisa pilih headset bluetooth atau tanpa kabel untuk mengurangi resiko tercekik kabel headset.

2. Atur Volume agar Tidak Terlalu Keras

Memakai headset terlalu lama apalagi dengan volume kencang bisa membuat telinga menjadi nyeri. Agar tetap aman, Anda bisa atur volume-nya. Rekomendasi volume headset terbaika dalah 60% volume.

Volume ini setara dengan 60-70 dBA, ini merupakan tingkat kebisingan yang wajar untuk di dengar telinga.[4] Untuk menjaga kesehatan pendengaran, Anda bisa membatasi penggunaan headset dengan rumus 60-60, yaitu 60% volume dan 60 menit per hari.

3. Rutin Bersihkan Headset

Headset yang kotor juga bisa menyebabkan iritasi telinga. Oleh karenanya, pastikan Anda membersihkan headset secara rutin agar tetap bersih dan nyaman digunakan.

4. Atur Posisi Kepala dan Gunakan Bantal yang Nyaman

Yang terpenting, Anda harus mengatur posisi kepala dengan tepat saat mengenakan headset. Hindari tidur miring terlalu lama agar headset tidak terlalu masuk ke dalam.

Selain itu, gunakanlah bantal yang nyaman agar kepala tetap tertopang dengan baik. Rekomendasi bantal terbaik dan ternyaman adalah cloud pillow.

Bantal dari Domibed ini mempunyai tingkat keempukan yang adjustable, bisa soft, medium, dan firm. Selain itu, bantal ini juga menggunakan kain cover bamboo yang halus dan empuk.

Tidur pakai headset memang tidak disarankan. Sebaiknya Anda menggunakan speaker untuk menyetel musik sebelum tidur. Namun, jika memang masih belum bisa lepas headset sebaiknya itu cara aman yang sudah diberikan di sini.

Bagaimana posisi tidur setelah melahirkan normal dengan jahitan? Apa ada posisi khusus yang bisa membantu mempercepat penyembuhan dan meredakan nyeri?

Tahukah Anda, 70% wanita melahirkan normal akan mengalami luka robekan atau perineal trauma sehingga membutuhkan jahitan.[1] Jahitan pasca melahirkan ini menimbulkan nyeri, bahkan salah posisi saja bisa membuat Anda merasakan kesakitan.

Untuk menghindari timbulnya rasa nyeri ini, salah satu caranya adalah dengan mengambil posisi tidur yang nyaman. Tidak hanya nyaman saja, tapi posisi tidur pasca melahirkan normal dengan jahitan harus memudahkan Anda ketika akan bangun untuk berdiri atau duduk.

Oleh karenanya, di sini akan dibahas tentang posisi tidur yang nyaman setelah melahirkan normal dengan jahitan. Tidak hanya itu, ada juga beberapa tips agar ibu yang baru melahirkan tetap bisa mendapatkan tidur yang berkualitas. Yuk simak ulasannya berikut ini.

Rekomendasi Posisi Tidur Setelah Melahirkan Normal dengan Jahitan

Ada 4 rekomendasi posisi tidur ternyaman pascamelahirkan normal, yaitu:

1. Tidur dengan Posisi Terlentang

Posisi tidur paling nyaman setelah melahirkan normal dengan jahitan adalah telentang. Tidur telentang membuat posisi perut, vagina, dan luka bekas jahitan berada dalam posisi lurus. Posisi ini membuat luka tidak mengalami tekanan, sehingga Anda bisa merasa lebih nyaman.

Anda juga bisa menambahkan bantal di bawah lutut untuk menambah rasa nyaman. Selain itu, Anda juga bisa menambahkan bantal pada punggung agar mudah ketika bangun.

2. Tidur dengan Posisi Setengah Duduk

Rekomendasi posisi tidur setelah melahirkan dengan jahitan adalah posisi setengah duduk. Posisi ini akan mengurangi tekanan pada perut dan tekanan pada vagina. Anda bisa tidur setengah duduk di sofa ataupun di kasur.

Jika Anda memilih tidur di kasur, tempatkan bantal dari punggung sampai kepala. Anda yang tidur di sofa bisa memilih bersandar di sandaran sofa yang nyaman dan luruskan kaki.

Posisi tidur ini selain nyaman, juga sangat memudahkan ibu pasca melahirkan untuk bangun.

3. Tidur Menyamping

Bolehkah tidur miring setelah melahirkan normal? Tentu saja boleh. Tidur menyamping menjadi salah satu posisi tidur ternyaman pascamelahirkan.

Tidur menyamping bisa membantu Anda untuk menyelaraskan tulang belakang agar lebih nyaman. Selain itu, posisi tidur ini juga bisa mencegah heartburn pascamelahirkan.

Pastikan jika Anda tidur menyamping setelah melahirkan, posisi tulang belakang, panggul dan kaki harus lurus atau sejajar. Hal ini perlu Anda lakukan agar tidak merasakan nyeri pada bekas luka jahitannya.

Anda juga bisa menambahkan tidur di kaki bawah untuk menjaga keseimbangan panggul.

4. Tidur dengan Posisi Bantal yang Tinggi di Bagian Kepala

Posisi tidur ternyaman setelah melahirkan dengan jahitan yang terakhir adalah tidur dengan bantal tinggi di kepala. Bantal yang tinggi bisa membantu memberikan kenyamanan pada saat tidur. Selain itu, posisi ini juga memudahkan Anda ketika akan bangun.

Tips Tidur Nyenyak Setelah Melahirkan Normal dengan Jahitan

Setelah melahirkan, seorang ibu membutuhkan istirahat yang cukup karena baru saja mengeluarkan banyak energi. Apalagi jika melahirkannya normal dengan jahitan, maka ibu harus istirahat lebih lama untuk pemulihan tubuhnya.

Namun, sayangnya banyak ibu pascamelahirkan justru mengalami sulit tidur. Hal ini bisa disebabkan oleh banyak hal termasuk stres.[2] Untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik, ada beberapa tips yang bisa diterapkan. Berikut ini adalah tips tidur nyenyak setelah melahirkan yang bisa Anda praktekkan.

1. Buat Suasana Kamar Tidur Senyaman Mungkin

Agar nyaman ketika tidur pascamelahirkan, pastikan suasana kamar tidur nyaman. Anda bisa meredupkan cahaya dan menyalakan humidifier untuk menambah kenyamanan. Selain itu, pastikan juga udara kamar tetap lembab dan dingin agar istirahat semakin nyaman.

2. Kerjasama dengan Pasangan atau Saudara untuk Bergantian Jaga Bayi

Setelah melahirkan, tugas ibu tidak selesai begitu saja, dia masih harus merawat bayinya. Sebaiknya setelah melahirkan biarkan ibu untuk beristirahat sejenak apalagi jika melahirkannya normal dengan jahitan.

Ibu bisa bekerja sama dengan pasangan atau saudara untuk bergantian menjaga bayi. Kerjasama ini juga merupakan salah satu bentuk parenting agar anak mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Selain itu, ibu juga bisa istirahat dengan tenang sampai kondisinya pulih kembali.

3. Gunakan Kasur yang Berkualitas Bagus

Agar tidur semakin nyaman dan nyenyak pastikan Anda menggunakan kasur yang berkualitas bagus. Rekomendasi kasur terbaik untuk istirahat ibu pascamelahirkan normal dengan jahitan adalah bliss mattress dari Domibed. 

Kasur dari Domibed ini sangat recommended untuk ibu pascamelahirkan karena:

  • Menggunakan open cell memory foam yang bisa menyesuaikan bentuk tubuh.
  • Sudah menggunakan teknologi high density quantum base foam yang bisa menopang badan dengan sempurna, dan
  • Terbuat dari bahan hypoallergenic natural latex yang lebih responsive pada tekanan dan sudah anti panas.

Ibu setelah melahirkan memang harus istirahat total untuk memulihkan kembali tenaganya. Untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, pastikan posisi tidur setelah melahirkan normal dengan jahitan nyaman. Hindari banyak gerak terlebih dahulu agar jahitan bisa cepat kering dan ibu bisa beraktivitas untuk merawat bayinya.

“Bahaya kurang tidur tidak hanya memengaruhi kesehatan tubuh saja, tapi juga kesehatan mental seseorang.”

Bukan hanya mudah lelah dan mengantuk saja, bahaya kurang tidur juga berpengaruh pada kesehatan tubuh secara menyeluruh. 

Tubuh membutuhkan istirahat yang cukup setelah seharian beraktivitas. Salah satu caranya adalah dengan tidur malam yang cukup. Tidur malam yang cukup bisa mengembalikan stamina tubuh dan menjaga tubuh tetap sehat.

Ketika tubuh kurang tidur atau istirahat bisa menyebabkan menurunnya kesehatan tubuh. Apa saja bahaya dan  akibat kurang tidur? Yuk simak penjelasan lengkapnya hanya di sini.

Bahaya Serius Tubuh yang Kurang Tidur

Setidaknya tubuh orang dewasa membutuhkan tidur 7-8 jam setiap harinya.[1] Durasi tidur ini bisa dibagi menjadi dua yaitu 30-60 menit tidur siang dan sisanya tidur malam.

Pada saat tidur, tubuh akan melakukan regenerasi. Hampir semua semua otot tubuh akan melakukan relaksasi. Kinerja jantung, paru-paru, dan organ dalam tubuh akan melambat. Selama proses perlambatan ini tubuh akan melakukan detoksifikasi atau pembersihan dari racun.

Selama tidur, kerja otak akan menurun sebesar 40%.[2] Selama fase penurunan otak akan memproses informasi dan menguatkan kembali sel-sel saraf yang tegang. Selain itu, tubuh juga akan memproduksi hormon yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh dan mengurangi stres.

Lalu bagaimana jika tubuh kurang tidur? Ketika Anda kurang tidur, maka tubuh tidak bisa melakukan detoksifikasi racun secara alami. Otak pun tidak bisa melakukan relaksasi dan memperbarui sel-sel sarafnya. Akibatnya tubuh akan mengalami penurunan kesehatan.

Efek kurang tidur sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Pasalnya racun dalam tubuh tidak dikeluarkan dengan sempurna. Anda akan sering mengalami gangguan kesehatan ketika kurang tidur.

Dampak Kurang Tidur untuk Tubuh

Seperti yang sudah dijelaskan, kurang tidur sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh. Ada banyak dampak kurang tidur yang akan Anda rasakan, diantaranya yaitu:

1. Berat Badan Mudah Naik

Banyak yang mengira kurang tidur akan membuat tubuh kurus, ini adalah anggapan yang salah. Tubuh yang kurang tidur justru akan lebih mudah gemuk.

Ketika Anda kurang tidur maka metabolisme tubuh akan berubah. Perubahan ini bisa mempengaruhi produksi hormon dalam tubuh. Ketika tubuh hanya tidur 4 jam sehari bahkan kurang maka produksi hormon leptin dan ghrelin akan meningkat. 

Jika hormon ini meningkat, maka Anda akan lebih mudah lapar dan nafsu makan menjadi meningkat. Hal inilah yang membuat berat badan Anda akan lebih mudah naik.

2. Mudah Mengalami Lupa

Kurang tidur juga bisa berdampak pada kinerja otak Anda. Otak yang kurang istirahat akan lebih mudah melemah, akibatnya daya ingat Anda akan menurun. Anda akan lebih mudah lupa ketika kurang tidur. Bahkan Anda juga bisa mengalami gangguan fokus ketika tidur malam Anda kurang.[3]

3. Sulit Sembuh dari Sakit

Kurang tidur juga bisa menyebabkan Anda sulit sembuh dari sakit. Pasalnya sistem kekebalan tubuh akan menurun ketika Anda kurang tidur. Bakteri dan virus akan lebih mudah menyerang karena imun tubuh yang menurun karena kurang istirahat.

Seseorang hanya tidur kurang dari 4 jam sehari akan mengalami penurunan sampai 50% imun tubuh dalam kurun waktu 6 hari.[4] Selain itu, kebiasaan kurang tidur juga bisa memicu kanker.[5]

4. Menurunnya Kesehatan Mental

Akibat kurang tidur terus menerus juga bisa menurunkan kesehatan mental. Anda menjadi kurang bersemangat karena kekurangan energi akibat kurang tidur. Lama kelamaan Anda bisa mengalami depresi jika selalu kurang tidur.

5. Produktivitas Menurun

Kurang tidur juga bisa berdampak pada produktivitas Anda. Seseorang dengan tidur yang kurang akan turun produktivitasnya. Pasalnya dia kekurangan energi dan tidak semangat untuk melakukan aktivitas.

6. Gairah Seksual Menurun

Dampak lainnya dari kurang tidur adalah menurunnya gairah seksual. Ketika Anda kurang  tidur, tubuh akan lemah akibatnya gairah atau hasrat untuk berhubungan seksual akan menurun. Selain itu, Anda bisa juga tidak bisa mempertahankan ereksi sehingga pasangan tidak akan puas.

Walaupun sepele, namun jika hal ini terus terjadi bisa mengganggu keharmonisan hubungan rumah tangga Anda.

7. Meningkatkan Resiko Penyakit Kardiovaskuler

Kurang tidur juga bisa berdampak timbulnya penyakit berbahaya. Penyakit akibat kurang tidur salah satunya adalah penyakit kardiovaskuler yaitu penyakit jantung.

Kurang tidur bisa membuat sitokin inflamasi dan mengganggu kinerja jantung dan pembuluh darah. Sitokin inflamasi bisa memicu peradangan pada jantung dan pembuluh darah yang ada di sekitarnya.

Setelah tahu bahaya dan dampak dari kurang tidur apakah Anda masih mau mengurangi waktu tidur? Tidak hanya waktu tidur yang kurang saja yang bisa mempengaruhi kesehatan, kualitas tidur pun bisa berpengaruh pada kesehatan tubuh.

Salah satu kunci mendapatkan kualitas tidur yang baik adalah dengan memilih kasur yang tepat. Kasur yang nyaman akan membuat tidur kamu lebih nyenyak, badan pun akan kembali segar ketika bangun di pagi hari.

Rekomendasi kasur terbaik agar tidur nyenyak adalah cloud mattress dari Domibed. Kasur ini didesain dengan bahan green tea latex synthetic yang bisa mencegah panas. Selain itu, busanya juga lembut dan bisa menopang tubuh dengan sempurna.

Hindari bahaya kurang tidur dengan tidur nyaman di kasur Domibed. Domibed akan memastikan Anda mendapatkan tidur yang berkualitas agar tubuh tetap terjaga kesehatannya.

Sering merasakan tangan kesemutan saat tidur dan ketika bangun?

Kesemutan merupakan sensasi kebas di dalam kulit, yang sering kali disertai rasa sakit seperti tertusuk-tusuk. Seluruh bagian tubuh sebenarnya bisa merasakan sensasi ini, namun yang lebih sering terjadi adalah di bagian tangan dan kaki.

Umumnya, kesemutan terjadi ketika Anda berada dalam posisi sama terus-menerus. Hal ini membuat aliran darah kurang lancar sehingga menimbulkan sensasi kebas.  Tapi, bagaimana jika kesemutan terjadi saat tidur atau ketika bangun tidur? Apa penyebab dan bagaimana cara mengatasinya? 

Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Penyebab Tangan Kesemutan saat Tidur

Ada beberapa penyebab kesemutan saat tidur, mulai dari posisi tidur sampai gangguan kesehatan lainnya. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.

1. Salah Posisi Tidur

Tangan sering kesemutan saat tidur bisa jadi karena Anda salah posisi tidur. Tidur miring ke salah satu sisi dengan menindih tangan bisa menyebabkan aliran darah tidak lancar. Hal inilah yang memicu Anda mengalami kesemutan.

Selain itu, kasur yang kurang nyaman juga bisa memicu Anda mengalami kesemutan. Oleh karenanya, selain memperbaiki posisi tidur, gunakan kasur yang benar-benar nyaman.

Baca Juga: Ini Posisi Tidur Ibu Hamil yang Benar, Jangan Salah!

Jika kesemutan Anda karena salah posisi tidur, gejalanya hanya terasa kebas saja dan akan langsung hilang setelah Anda memijat atau melakukan gerakan ringan.

2. Kurang Vitamin B12 dalam Tubuh

Salah satu fungsi vitamin B12 adalah menjaga kesehatan sistem saraf pusat. Salah satu gejala kekurangan vitamin ini adalah penderita sering merasakan kesemutan.

Biasanya, kesemutan akan hilang setelah tubuh terpenuhi kebutuhan vitamin B12. Anda bisa mengonsumsi suplemen vitamin B12 untuk menjaga agar sistem saraf pusat tetap bekerja dengan baik.

3. Mengidap Neuropati Perifer

Sering bangun tidur tangan kesemutan? Hal ini bisa saja karena Anda terkena neuropati perifer, yaitu kerusakan saraf tepi yang membuat sel saraf menjadi lambat menerima respon.

Gejala mengidap neuropati perifer biasanya kesemutannya dibarengi dengan mati rasa. Bahkan, Anda juga akan merasakan sensasi seperti berdengung ketika kesemutan.

4. Naiknya Kadar Gula Darah

Tangan kesemutan saat bangun tidur bisa jadi karena kadar gula dalam darah Anda sedang naik. Kesemutan yang terjadi karena naiknya kadar gula dalam darah biasanya akan dibarengi dengan rasa lemas di tubuh.

5. Terkena Sindrom TOS

TOS merupakan Thoracic Outlet Syndrome yang merupakan gangguan sistem pembuluh darah atau sistem saraf. Tidak hanya kesemutan di tangan atau lengan tangan saja, gejalanya bahkan bisa menjalar sampai ke leher dan dada.

6. Kerusakan Tulang Belakang

Tangan dan kaki kesemutan saat tidur yang sering terjadi bisa dikarenakan Anda mengalami kerusakan tulang belakang. Dalam dunia medis kerusakan ini sering disebut juga dengan spondilosis servikal. Hal ini sering terjadi pada para lansia yang kandungan kalsium dalam tulangnya sudah berkurang.

Kesemutan karena adanya kerusakan tulang belakang ini juga dibarengi dengan mati rasa dan rasa nyeri pada sendi.

7. Konsumsi Obat Tertentu

Melansir dari jurnal F100 Research, seorang yang mengonsumsi obat kemoterapi akan mengalami efek samping kesemutan.[1] Kesemutan ini bisa terjadi kapan saja termasuk ketika sedang tidur.

Cara Mengatasi Tangan Kesemutan saat Tidur maupun Bangun

Kalau Anda mengalami kesemutan saat tidur maupun ketika bangun, coba beberapa cara berikut:

1. Pastikan Posisi Tidur Nyaman

Cara pertama untuk mengatasi tangan yang kesemutan saat atau ketika bangun tidur adalah tidur dengan posisi yang nyaman.[2] Hindari menindih tangan terlalu lama agar sirkulasi atau aliran darah lancar.

Selain itu, menggunakan kasur dan matras juga bisa menambah kenyamanan Anda saat tidur. Agar tidur Anda semakin nyaman, pilih untuk menggunakan Bliss Mattress dari Domibed, matras yang terbuat dari bahan terbaik dengan tingkat keempukan sedang.

Dengan teknologi dan bahan yang digunakan di dalamnya, tidur Anda jadi lebih nyaman, sehingga bisa mengurangi terjadinya kesemutan ketika tidur atau bangun tidur.

2. Lakukan Stretching sebelum Tidur

Kesemutan bisa juga terjadi karena otot-otot yang kaku ketika tidur. Untuk mencegah dan mengatasinya, Anda bisa melakukan stretching atau peregangan sebelum tidur. Lakukan minimal 30 menit sebelum Anda mulai naik ke ranjang.

Gerakan peregangan sebelum tidur tidak perlu yang sulit, yang terpenting bisa mengendurkan otot-otot yang kaku setelah seharian beraktivitas. Peregangan bisa Anda fokuskan pada otot leher, bahu, tangan, dan kaki.

3. Terapkan Pola Hidup Sehat

Cara mengatasi tangan kesemutan saat bangun tidur yang terakhir adalah dengan menerapkan pola hidup yang sehat. Mulailah dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin B kompleks dan serat.

Perbanyak makan biji-bijian seperti almond, oat, dan kacang-kacangan. Anda juga bisa mulai rutin untuk olahraga setiap harinya.

Jika tangan kesemutan saat tidur terjadi dalam kurun waktu yang lama dan datang terus-menerus, bahkan setelah bangun tidur, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Kesemutan bisa jadi awal gejala Anda mengalami gangguan kesehatan lainnya.

Pernahkah Anda atau keluarga Anda mengalami mimisan saat tidur? Tidak perlu panik, ketahui dulu penyebabnya agar Anda bisa menanganinya.

Mimisan atau epistaksis terjadi ketika di dalam hidung terjadi luka. Kulit dalam hidung sebenarnya sama dengan kulit lainnya di tubuh, ketika terluka akan mengeluarkan darah. Keluarnya darah dalam hidung inilah yang disebut dengan mimisan.

Tiba-tiba mimisan di malam hari sebenarnya bukan hal yang membahayakan. Namun, tetap saja hal ini bisa mengganggu kenyenyakan tidur Anda. Oleh karenanya, Anda harus bisa mengetahui penyebab dan bagaimana cara mengatasinya.

Penyebab Mimisan saat Tidur dan Cara Mencegahnya?

Penyebab seseorang mengalami mimisan saat malam hari bisa terjadi karena faktor eksternal atau lingkungan dan faktor internal, yaitu kesehatan tubuh. Berikut ini beberapa hal yang bisa membuat Anda bisa mengalami mimisan ketika malam hari atau saat tidur.

1. Kelembapan Udara yang Rendah

Di malam hari Anda sering mimisan kenapa? Salah satu hal yang bisa membuat Anda sering mengalami mimisan adalah karena kelembapan udara di ruangan Anda rendah.

Kelembapan udara yang rendah akan membuat udara menjadi lebih kering. Akibatnya, kulit bagian dalam hidung akan lebih mudah kering juga sehingga membuat menjadi lebih mudah iritasi. Anda yang mempunyai kulit sensitif akan lebih sering mimisan ketika kelembapan udara rendah.

Untuk menjaga kelembapan udara di kamar, Anda bisa memasang humidifier. Menyemprotkan cairan khusus hidung sebelum tidur juga bisa membantu untuk mencegah mimisan.

2. Alergi atau Sedang Pilek

Penyebab mimisan di malam hari yang lainnya adalah karena alergi dan pilek. Ketika sedang pilek, hidung Anda akan lebih sensitif. Apalagi jika pilek yang Anda alami adalah karena alergi.

Mimisan bisa terjadi ketika Anda tidak sengaja menggosok hidung terlalu keras ketika tidur. Oleh karenanya, Anda harus lebih lembut lagi ketika akan menggosok hidung agar tidak terjadi mimisan.

3. Konsumsi Alkohol Terlalu Banyak

Mengonsumsi terlalu banyak alkohol sebelum tidur juga bisa meningkatkan resiko terjadi mimisan di malam hari. Minum alkohol terlalu banyak bisa membuat pembuluh darah melebar dan membuatnya lebih rentan cedera, terutama pada bagian sensitif seperti hidung.

Oleh karenanya, Anda harus membatasi minum alkohol sebelum tidur agar tidak terjadi mimisan saat tidur.

4. Efek Obat-obatan Tertentu atau Bahan Kimia Tertentu

Penyebab Anda mengalami mimisan saat malam hari atau ketika tidur adalah efek bahan kimia atau obat tertentu. Anda yang sedang mengonsumsi obat pengencer darah, bisa saja mengalami mimisan di malam hari.

5. Terlalu dalam Mengorek Upil

Penyebab mimisan saat bangun tidur atau saat tidur yang terakhir adalah terlalu dalam mengorek upil. Kebiasaan mengorek upil memang tidak membahayakan, namun jika Anda melakukannya sampai ke dalam, ini bisa menyebabkan hidung iritasi. Hal inilah yang bisa membuat Anda mengalami mimisan.

Mengorek hidung terlalu dalam di malam hari dengan kelembapan udara yang rendah bisa membuat Anda mengalami mimisan. Mungkin ketika mengupil tidak ada darah yang keluar, namun setelah beberapa saat selesai mengupil Anda bisa saja mengalami mimisan.

Cara Mengatasi Mimisan saat Tidur

Lalu bagaimana jika tiba-tiba saat malam hari Anda mengalami mimisan? Tentu Anda akan langsung terbangun secara otomatis. Setelah terbangun, usahakan jangan panik. Lakukanlah tindakan awal untuk menghentikan mimisan ini.

Pertolongan pertama menghentikan mimisan yaitu:

  • Duduklah di atas kasur atau Anda. Bisa juga sambil berdiri, lalu miringkan kepala ke depan. Hindari untuk menengadahkan kepala, ya. Pasalnya, hal ini justru bisa membuat darah masuk ke dalam dan membuat Anda tersedak.
  • Tekanlah bagian hidung yang mengeluarkan darah dengan menggunakan kain atau tisu selama kurang lebih 5 sampai 15 menit.
  • Setelah darah berhenti, kompreslah hidung dengan menggunakan air es atau es batu. Pengompresan ini dilakukan agar pembuluh darah dalam hidung menyempit.

Gejala Mimisan saat Tidur yang Berbahaya

Mimisan di malam hari maupun saat siang memang hal yang dapat terjadi pada semua usia. Namun paling sering terjadi pada anak usia 2-10 tahun dan orang dewasa berusia 50-80 tahun.[1] 

Meski banyak dialami, pada beberapa kasus, ada jenis mimisan yang wajib Anda waspadai. Terutama, jika mimisan tersebut punya gejala seperti:

  • Darah keluar banyak dan tidak berhenti lebih dari 30 menit
  • Disertai dengan rasa nyeri atau sakit di kepala
  • Mimisan terjadi setelah Anda melakukan operasi atau terluka
  • Ada gejala lain yang menyertai mimisan seperti nyeri pada dada
  • Selama mimisan Anda kesulitan untuk bernapas

Jika tanda-tanda di atas menyertai mimisan Anda di malam hari, maka Anda harus waspada. Segera hubungi dokter untuk mendapatkan pertolongan.

Mimisan saat tidur salah satu hal yang wajar tapi tidak boleh Anda remehkan. Sering mimisan ketika tidur tentunya akan mengganggu kualitas tidur Anda. Kualitas tidur yang buruk bisa mempengaruhi kesehatan Anda secara menyeluruh.

Baca Juga: Cara Mengatasi Kaki Kram Saat Tidur

Oleh karenanya, Anda harus mendapatkan tidur yang berkualitas agar badan tetap sehat. Untuk membantu menjaga kualitas tidur Anda di malam hari, Anda bisa memilih bantal dan guling yang nyaman dari Domibed. Bantal dan guling Domibed terbuat dari bahan berkualitas dan tentu saja empuk nyaman untuk digunakan siapa saja.

Sering susah tidur atau bahkan jadi merasa pegal setelah bangun? Anda bisa mencoba melakukan gerakan stretching sebelum tidur, supaya mendapatkan istirahat yang lebih berkualitas. Bonusnya, tubuh pun jadi bugar setelah bangun tidur!

Pengertian stretching adalah gerakan untuk meregangkan otot, yang berfokus pada fleksibilitas dan relaksasi otot pada tubuh.[1] Selama melakukan stretching Anda tidak akan terlalu banyak bergerak. Meski peregangan ini pada umumnya dilakukan sebelum melakukan olahraga dengan tujuan agar otot tidak kram, tapi stretching juga bagus dilakukan sebelum tidur, lho.

Kenapa harus melakukan stretching sebelum tidur? Apa saja manfaatnya? Yuk, simak ulasan berikut ini.

Haruskah Stretching Sebelum Tidur? Apa Manfaatnya?

Peregangan sebelum tidur memang tidak harus Anda lakukan, namun jika Anda melakukannya ada banyak manfaat yang akan didapatkan. 

Berikut ini adalah beberapa manfaat stretching sebelum tidur:

  • Tubuh menjadi lebih tenang dan rileks.
  • Meredakan stres setelah seharian beraktivitas.
  • Olahraga ringan seperti melakukan peregangan sebelum tidur juga bisa mengatasi masalah insomnia.[2]
  • Membuat tidur menjadi lebih nyenyak.

Gerakan Stretching Paling Mudah sebelum Tidur

Kalau Anda ingin tidur yang lebih nyenyak dan menjadi bugar keesokan harinya, Anda bisa melakukan gerakan peregangan tidur yang sederhana,seperti:

1. Peregangan Otot Leher

Gerakan peregangan otot leher ini bertujuan untuk meregangkan otot leher dan bahu bagian atas. Gerakan ini cocok untuk Anda yang seharian duduk di depan meja. 

Adapun cara melakukan peregangan otot leher yaitu:

  • Duduklah dengan posisi tegak di atas kasur.
  • Letakkan telapak tangan kanan di telinga kiri, lalu tarik ke arah bahu kanan. Tahan selama 20-30 detik. Lakukan gerakan yang sama dengan arah sebaliknya.

2. Berbaring seperti Huruf T

Kerap duduk sepanjang hari dan mengalami pegal di pinggang? Anda juga bisa melakukan gerakan peregangan ini untuk relaksasi otot belikat dan pinggang. 

Adapun gerakannya yaitu:

  • Berbaringlah miring ke arah kanan dengan tangan menumpuk dan lutut ditekuk.
  • Geser lengan kiri ke atas bersamaan dengan tubuh dan kepala yang memutar ke kiri. Posisi Anda akan berubah seperti huruf T.
  • Tahan posisi ini selama 10 detik lalu kembalilah ke posisi awal. Ulangi sampai 5 kali lalu ubah posisi ke sebelah kanan.

3. Gerakan Kucing-Sapi

Target dari gerakan ini adalah relaksasi punggung bagian bawah. Gerakan ini cocok untuk Anda yang seharian berdiri atau jalan. 

Adapun panduan melakukan gerakan ini yaitu:

  • Berlutut lalu letakkan tangan di bawah bahu. Ini merupakan posisi netral Anda.
  • Selanjutnya lengkungkan punggung dengan cara mengencangkan otot bagian perut. Tahan posisi selama 10 detik.
  • Biarkan punggung turun ke bawah sampai ke lantai, lalu angkat pantat sedikit dan regangkan bagian depan leher. Tahan posisi ini selama 10 detik.
  • Kembalilah ke posisi awal. Ulangi gerakan ini 3-4 kali.

4. Gerakan Memeluk Beruang

Tujuan dari gerakan peregangan ini adalah melemaskan otot punggung. Gerakan ini cocok untuk Anda yang setiap harinya mengangkat beban berat. 

Adapun cara melakukan gerakan ini yaitu:

  • Berdirilah tegak dengan tangan terbuka lebar.
  • Tarik napas perlahan dan dalam lalu buang sambil menyilangkan 2 tangan sampai ke punggung.
  • Tahan selama 30 detik. Lalu kembali ke posisi awal. Ulangi gerakan 7 kali.

5. Mengangkat Kaki ke Tembok

Gerakan peregangan ini bisa membantu bahu, leher, dan punggung menjadi lebih rileks sehingga membuat Anda nyaman ketika tidur. 

Cara melakukan gerakan ini yaitu:

  • Tidurlah terlentang menghadap tembok.
  • Selanjutnya, angkat kaki ke atas sampai menempel pada dinding. Atur senyaman mungkin. Tahan posisi ini selama 5 sampai 8 menit.

6. Berbaring dengan Satu Lutut di Dada

Gerakan peregangan ini untuk meregangkan otot pinggul. Selain itu, gerakan ini juga bisa untuk relaksasi otot punggung, bahu, leher, dan bokong. Adapun cara melakukan gerakan ini yaitu:

  • Berbaringlah terlentang di kasur Anda, lalu luruskan kaki dan tangan. Tekuk kedua kaki, lalu angkat salah satu kaki sampai ke dada.
  • Tahan gerakan ini selama kurang lebih 30 detik. Ulangi 3 kali bergantian dengan kaki yang satunya.

7. Standing Quad Stretch

Gerakan stretching ini bisa membantu relaksasi otot paha. Anda yang sering naik turun tangga cocok melakukan gerakan ini. 

Cara melakukan gerakannya juga mudah yaitu:

  • Berdirilah di sisi tempat tidur Anda, lalu pegang pergelangan kaki . Selanjutnya, angkat ke belakang sampai ke bokong.
  • Tahan kurang lebih 30 detik, lalu turunkan ke bawah dan ulangi gerakan ini 3x.
  • Setelah 3x, lanjutkan dengan kaki yang satunya.

Lalu, kapan gerakan peregangan ini dilakukan? Anda bisa mulai melakukan gerakan ini setidaknya 30 menit sebelum tidur. Jika ingin lebih banyak melakukan gerakan, Anda bisa melakukannya 1 jam sebelum tidur.

Selain melakukan stretching sebelum tidur, untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, Anda juga harus memilih kasur yang tepat. Kasur terbaik yang bisa membuat tidur Anda nyaman hanya Domibed.

Kasur Domibed akan menyangga tubuh Anda dengan sempurna sehingga Anda akan merasakan kenyamanan ekstra ketika tidur. Domibed juga tersedia dalam berbagai ukuran sehingga bisa menyesuaikan ukuran kamar Anda.

Kamar sempit 3×3 bisa Anda dekorasi menjadi lebih estetik dan terlihat luas. Kuncinya, pastikan pilih perabot dengan ukuran yang tepat.”

Mendekorasi kamar berukuran kecil, misalnya dengan luas 3×3, memang cukup menantang. Nah, salah satu kunci dekorasi kamar 3×3 adalah menggunakan konsep minimalis agar kamar tidur terlihat lebih luas serta tidak terasa sumpek.

Inspirasi untuk membuat dekorasi kamar tidur 3×3 sebenarnya sangat banyak, termasuk untuk kamar utama dan kamar anak. Nah, Anda yang sedang mencari inspirasi untuk dekorasi kamar 3×3 aesthetic, cek rekomendasinya di sini.

Dekorasi Kamar 3×3 Estetik untuk Kamar Utama

Ada beberapa inspirasi yang bisa Anda pilih sebagai dekorasi kamar minimalis 3×3 untuk kamar utama atau suami istri, yaitu:

1. Kamar dengan Ranjang Pendek atau Tanpa Ranjang

Kamar dengan Ranjang Pendek atau Tanpa Ranjang

Ingin membuat dekorasi kamar aesthetic yang low budget? Anda bisa pilih desain kamar tanpa ranjang.

Tempatkan kasur Anda sejajar dengan jendela lalu letakkan lemari dan meja rias di depannya. Anda juga bisa menambahkan rak di dekat tempat tidur dan sofa kecil untuk bersantai. Pilih warna dinding dan sprei yang terang agar kamar terlihat luas.

2. Kamar Minimalis Hitam Putih

Kamar Minimalis Hitam Putih

Kalau suka dengan desain yang maskulin, Anda bisa mendekorasi kamar dengan pilihan warna hitam dan putih. Tempatkan kursi kecil di samping kasur dan tambahkan ornamen hiasan di atas tempat tidur agar ruangan tidak terkesan kaku.

3. Kamar dengan Lemari Dinding

Kamar dengan Lemari Dinding

Salah satu kunci membuat kamar sempit terlihat lebih luas adalah dengans elektif memilih perabot. Untuk kamar kecil, pilih saja lemari dinding. Anda bisa menempatkan lemari yang menempel pada dinding di depan kasur. Tempatkan juga rak tempel yang tidak memakan tempat untuk meletakkan barang Anda.

4. Kamar Multifungsi dengan Lemari dan Meja Kerja di Bawah Tempat Tidur

Kamar Multifungsi dengan Lemari dan Meja Kerja di Bawah Tempat Tidur

Ini merupakan konsep kamar minimalis yang modern. Anda bisa meletakkan kasur menggantung di atas dengan bagian bawahnya untuk area lemari dan meja kerja. Dengan menggunakan desain ini, masih ada sedikit ruang untuk bersantai di dalam kamar.

Dekorasi Kamar 3×3 untuk Kamar Anak

Bagaimana dengan dekorasi untuk kamar anak dengan ukuran 3×3? Berikut ini adalah daftar inspirasinya.

1. Kamar Ranjang Tingkat dengan Lemari Menempel di Kasur

Kamar Ranjang Tingkat dengan Lemari Menempel di Kasur

Desain ini cocok untuk Anda yang mempunyai 2 orang anak. Dengan desain ranjang susun, masih akan ada space untuk storage dan ruang bermain bersama anak di kamar.

2. Kamar Double Bed dengan Lemari dan Meja Belajar di Bawah Kasur

Kamar Double Bed dengan Lemari dan Meja Belajar di Bawah Kasur

Tidak ingin ranjang tingkat? Anda bisa membuat desain kamar anak seperti gambar di atas. Desain ini bisa menghemat ruangan karena lemari dan meja belajar anak berada di bawah tempat tidurnya.

3. Kamar Minimalis Gaya Korea

Kamar Minimalis Gaya Korea

Ini merupakan desain kamar anak model Korea yang minimalis. Tidak ada banyak perabot yang digunakan sehingga membuat kamar menjadi lebih luas.

4. Kamar Minimalis dengan Dipan Sekaligus Lemari dan Rak Tempel

Kamar Minimalis dengan Dipan Sekaligus Lemari dan Rak Tempel

Desain kamar ini cocok untuk anak remaja menuju dewasa. Tempat tidur dengan laci lemari dan rak tempel untuk penyimpanan. Anda bisa mengganti warna dinding dan sprei jadi lebih cerah sesuai dengan selera Anda.

Hal yang Harus Diperhatikan ketika Mendekorasi Kamar Sempit

Hal yang Harus Diperhatikan ketika Mendekorasi Kamar Sempit

Jadi dekorasi kamar ukuran 3×3 mana yang akan Anda gunakan? Pemilihan desain dekorasi ini memang tergantung dari selera masing-masing. Mau inspirasi apa pun yang Anda gunakan, pastikan Anda memperhatikan tips berikut:

1. Penataan Perabot 

Anda harus menata perabot sebaik dan serapi mungkin. Hindari untuk menumpuk perabot di satu sisi ruangan saja. Hal ini bisa membuat ruangan Anda menjadi lebih sumpek.

Selain itu, hindari juga meletakkan perabot terlalu banyak di pojok ruangan. Perabot yang terlalu banyak di pojok ruangan akan memberikan kesan kotor dan sumpek pada kamar sempit Anda.

2. Pemilihan Warna dalam Ruangan

Untuk memberi kesan luas, Anda juga harus memilih warna yang tepat. Pilihlah warna-warna cerah, termasuk putih yang netral, untuk membuat kamar terkesan lebih luas.

3. Ukuran Perabot yang akan Digunakan

Anda juga harus memperhatikan ukuran perabot yang akan Anda gunakan, terutama tempat tidur. Pilihlah ukuran tempat tidur yang tidak terlalu besar. Pilih ukuran single untuk kamar tidur anak dan ukuran double atau king untuk kamar utama.

Baca Juga: 6 Macam-Macam Ukuran Kasur yang Wajib Diketahui

Pilih juga kasur yang nyaman agar tidur Anda semakin nyenyak, meski kamar tidak terlalu luas. Anda bisa pilih kasur dari Domibed untuk melengkapi dekorasi kamar tidur aesthetic Anda. Kasur Domibed tersedia dalam berbagai ukuran yang bisa disesuaikan dengan ukuran tempat tidur Anda.

Dari inspirasi dekorasi kamar 3×3 di atas, tentu Anda sudah mempunyai gambaran mau membuat desain kamar yang seperti apa, bukan? Buatlah desain yang minimalis dengan perabotan yang tidak terlalu banyak. Tempatkan perabot dengan tepat agar kamar tidak terlihat sumpek dan sempit. Nah, selamat mendekorasi!

×